setelah sempat 2 kali saya menyinggung tentang bagaimana ngebetnya untuk mendapat sebuah novel bernama 'hunger games', semua itu terbayar sudah. bahkan lebih dari yang saya harapkan.
saya mengungangkapkan dalam satu kata
UH-MA-ZING
4 thumbs up (jari kaki dihitung).
gak hanya mendapatkannya yang susah (mungkin saya kurang mujur sih ketika datang ke gramedia) dan dapet walaupun dapat bukunya cacat sekalipun, I really don't care. beneran. membaca buku ini seperti sebuah perjuangan, seperti yang saya singgung bagaimana susahnya dapat buku ini (kok sedikit lebay ya-_-). pasalnya, minggu ini adalah minggu yang cukup berat karena ada jadwal try out dan ulangan. bisa menyelesaikan dua malam (cuma dapet kesempatan baca malam hari) adalah suatu kebanggan. memang untuk yang satu ini sedikit terdengar konyol. tetapi yang paling utama saya sangat menikmati membaca buku 'super' ini. entah karena saya saking menikmatinya atau apa, pikiran saya tau tau sudah di arena. saya bisa merasakan betapa getirnya pertarungan di arena. betapa sedihnya katniss. bahkan saya bisa memahami kisah cinta Katniss-Peeta. wow.
awal bab kita digambarkan seperti apa 'menyedihkan'nya suasana di Seam (distrik 12) tempat di mana sang lakon utama, Katniss berasal. salut banget sama pengorbanannya dia demi Prim. lanjut saja ya, saya sempat berpikir jatuh cinta sama tokoh Gale di versi buku. apalagi setelah tau Peeta blak-blakan gitu. tetapi setelah dipikir-pikir Gale lebih cocok jadi kakak-kakakannya Katniss kali. makin lama makin lama makin seru. Yang paling menakjubkan tentu di arena. kebayang ga sih kalo tiba-tiba kalian jadi salah satu tribute? bertahan hidup dan membunuh orang lain dan ditonton satu negara. mengerikan ya.
this book is addict. ga peduli deh mau tengah malem, mau besok try out, mau besok ujian, saya tetap terus membaca hehe. bahkan sempat saking berdebarnya akan pertarungan saya sampai gemetar memegang buku. aaarrggghhh. I really into this book.
sudah dengar tentang filmnya? pasti kan. saya mungkin satu di antara jutaan orang yang menunggu film ini rilis. kalau film ini bagus, mungkin saya akan puji puji setinggi langit (ga janji tapi hehe). tetapi kalau biasa aja, kalian harus tau seperti apa saya kecewa. tetapi tetap yang paling penting film ini HARUS mendarat di Indonesia.
masih soal film, mari kita bahas karakter. jujur saat saya melihat daftar pemain, tiga pemain utama sedikit membuat saya kecewa. saya pribadi tidak terlalu suka akting Josh Hutcherson, jangan tanya kenapa, kan ini menurut saya pribadi. Jennifer Lawrence berada di kasus lain. ini sih lebih pribadi tapi saya share aja lah. akting Jen emang bagus banget (yaiyalah sampe dapet nominasi oscar gitu) tetapi saya sendiri kelewat Jealous-_- setelah aktingnya di X-men: first clas yang sampai bisa naklukin hati 'Beast' (tentu saja, the innocent one nicholas hoult). kalau si Liam Hemsworth a.k.a Gale beda lagi, kalau ini sih udah terlanjur kecele sama aktingnya di 'the last song' (you know lah, co- star with the most famous teen rockstar Miley Cyrus). Miley telah berpengaruh banyak untuk kehopelessan saya. berkat aktingnya yang kehannah-montanaan banget, mau gak mau Liam ikutan. anyway, setelah baca bukunya ternyata saya sadar. kalau dipikir-pikir mereka cocok juga ya. Suzanne Collins gak salah, yah walaupun dari sisi 'pribadi' saya tetap tidak terima.
berbeda untuk tokoh pendukung. terutama distrik dua. ini benar benar favorit saya. Alexander ludwig berperan sebagai Cato yang kekar banget dan beuhsar. saya sudah membayangkan kalau dia cocok untuk peran jahat. tetapi wajah kecenya sangat mengganggu. karena mungkin kalau saya ada di arena saya akan pingsan duluan liat dia..............gara gara melting hehe. Clove juga. ketika dulu saya nonton Orphan saya berpikir 'nightmare banget itu anak' dan tepat sudah. dia mungkin menjadi nightmare bagi sebagian tribute.
sekian dulu sampai di sini. maaf kalau misalnya banyak kata-kata yang ga sesuai dan ga enak banget. tentu aja banyak yang ga setuju tentang pendapat saya *peace out*
can't wait to see the movie!!!
No comments:
Post a Comment